Sabtu, 13 September 2008

HATIKU BIMBANG

Aku mencoba berpijak jalan kedepan menerawang..entah mau di bawa KEMANA hatiku, entah akan bagaiamana hidupku nanti,sebuah keputusan telah ku ambildengan pasti ku bwt keputusan aku mencoba menapaki hidupku yang baru... Baru untuk belajar hal yang bermanfaat Baru untuk berjuang lebih keras lagi untuk mendaptkan yang terbaik Baru untuk beradapatasi dengan suasana yang beraneka ragam Baru untuk mencari kasih dan cinta sejati untuk mencapai kesempurnaan agamaku dan... Baru aku merasakan sakit dan pahit pernah merasakan menjadi orang yang gak berguna.
"Cintailah orang yang engkau cintai sewajarnya, karena siapa tahu ia akan menjadi musuhmu di lain waktudan bencilah musuhmu itu sewajarnya, karena siapa tahu dia menjadi sahabatmu di lain waktu."Yah...mungkin pepatah ini benar adanya...aku telah salah menyikapi manusia yang sangat aku sayangi sangat aku kagumi dan sangat aku banggakantapi ternyata aku telah salah sikap orang yang baru ku kenal, sesosok manusia yang biasa aku anggap sebagai orang tuaku,telah mematahkan ranting cinta ini, telah melayukan bunga kasih sayang ini, telah menghancurkan POT kekaguman inihatiku hancur dengan sikap yang acuh tak acuh seperti tidak merelakan dan menghargai keputusan ku..maafku pun tak di gubris padahal di sini hatiku terkorbankan...aku yang mulanya nyaman dengan keluarga yang utuh tapi apa yang ku dapatkan jauh seperti yang ku bayangkan.Tapi tidak untuk saat ini,hatiku jauh lebih baik..jauh lebih tenang dan semangat yang sempat terkubur mulai berkobar kembali.Yah...mungkin ini Qodo dan qodar NYA, seperti ni lah akhirnya.aku makin yakin walaupun aku merasa tidak ada yang orang lain yang perduli padaku kecuali keluargaku.Kadang aku merasa menyesal dengan segala Keputusan yang ku ambil tapi aku banyak belajar dari semua kejadian ini.Ini lah yang di sebut Konsisten ini yang di namakan "istiqomah"
Yang lalu telah berlalu dan harapan itu masih ghaibdan engkau pasti punya waktu dimana engkau harus ada.
Aku merasakan Kasih Syang Allah yang begitu derasnyaMengalir di seluruh darhku melaju deras lewat nadiku.Subhanallah nikmat Allah yang begitu besar dan begitu indah...
-For My friend's at By PassI love you friend'saku beruntung mengenal kalianharapku Jangan pernah berhenti menyabungkan tali silaturahmi ini mesti lewat sebait kata,sebaris aksaraaku menanti komentar Mu Friend'sMeski omelan,caci maki atau umpatan jika itu menjadikan aku jadi manusia yang lebih baikaku terima..Miss U'

Hadiah dari sebuah keputusan

Suatu hari ada anak bertanya pada bunda Nya...Bunda bagaimana cara bertemu Allah, si bunda kewalahan menjawab.Namun tak lama Bunda menjawab pertanyaan sang anak.."anaku mengapa kamu bertanya demikian?"sang anak menjawab "aku ingin semua teman-teman sayang padaku" ternyata sang anak sedang dalam dilema,bermusuhan dengan teman-temannya."baikalah anaku jika kau hendak bertemu Allah temulikah Allah di Masjid, karena di sanalah Rumah Allah"anak heran dan menjawab "hmmm...Allah kayak ya bunda?rumah-Nya ada banyak.."
Kutipan ini membuat aku sadar..mengapa seorang anak kecil saja dapat berpikir begitu jauhnya..."Allah kayak ya bunda?rumah-Nya ada banyak.." tak pernah tebesit di fikiran ku bagaiamana cara menyapaikanisi hatiku meluahkan sakit hati ku pada bundaku sendiri,aku hanya berani mengutarakan isi hatiku, marahku dan semua gejolak emosiku hanya pada Allah...tapi aku tak pernah sadar bahwa ada banyak rumah Allah yang bisa ku singgahi,ada banyak cara untuk berkomunikasi langsung pada Allah..sungguh saat itu pula ku singgahi langsung ruamah Allah,sambil bermunajah betapa sulitnya dalam mengambil keputusan.betapa berat nya melaksanakan Istikharah..Akhirnya bermodalkan niat,menyiapkan mental dan bertukar pikiran dengan orang2 yang ahli di bidangNya..Ku buat keputusan...Dan ternyata seperti sebuah ujian aku merasakan telah lulusan dalam tes,aku bisa melewati masa-masa kritisku dalam mencapai keputusan.Aku bersyukur meski ada rasa menyesal ah..ku anggap ini adalah godaan syaitan yang ingin meruntuhkan Istiqomah ku.
Qais bin Ahmad, seorang arif bijak, berkata, "Dunia itu ketika sedang menghadapimu, dia memberimu kebaikan orang lain,dan apabila sedang membelakangimu, dia mencabut darimu segala kebaikanmu."
Pepatah ini sangat lah lekat ku rasakan betapa perkataan Qais bin Ahmad ini benar ku adanya.Dan aku meraskan...