Sabtu, 13 September 2008

Hadiah dari sebuah keputusan

Suatu hari ada anak bertanya pada bunda Nya...Bunda bagaimana cara bertemu Allah, si bunda kewalahan menjawab.Namun tak lama Bunda menjawab pertanyaan sang anak.."anaku mengapa kamu bertanya demikian?"sang anak menjawab "aku ingin semua teman-teman sayang padaku" ternyata sang anak sedang dalam dilema,bermusuhan dengan teman-temannya."baikalah anaku jika kau hendak bertemu Allah temulikah Allah di Masjid, karena di sanalah Rumah Allah"anak heran dan menjawab "hmmm...Allah kayak ya bunda?rumah-Nya ada banyak.."
Kutipan ini membuat aku sadar..mengapa seorang anak kecil saja dapat berpikir begitu jauhnya..."Allah kayak ya bunda?rumah-Nya ada banyak.." tak pernah tebesit di fikiran ku bagaiamana cara menyapaikanisi hatiku meluahkan sakit hati ku pada bundaku sendiri,aku hanya berani mengutarakan isi hatiku, marahku dan semua gejolak emosiku hanya pada Allah...tapi aku tak pernah sadar bahwa ada banyak rumah Allah yang bisa ku singgahi,ada banyak cara untuk berkomunikasi langsung pada Allah..sungguh saat itu pula ku singgahi langsung ruamah Allah,sambil bermunajah betapa sulitnya dalam mengambil keputusan.betapa berat nya melaksanakan Istikharah..Akhirnya bermodalkan niat,menyiapkan mental dan bertukar pikiran dengan orang2 yang ahli di bidangNya..Ku buat keputusan...Dan ternyata seperti sebuah ujian aku merasakan telah lulusan dalam tes,aku bisa melewati masa-masa kritisku dalam mencapai keputusan.Aku bersyukur meski ada rasa menyesal ah..ku anggap ini adalah godaan syaitan yang ingin meruntuhkan Istiqomah ku.
Qais bin Ahmad, seorang arif bijak, berkata, "Dunia itu ketika sedang menghadapimu, dia memberimu kebaikan orang lain,dan apabila sedang membelakangimu, dia mencabut darimu segala kebaikanmu."
Pepatah ini sangat lah lekat ku rasakan betapa perkataan Qais bin Ahmad ini benar ku adanya.Dan aku meraskan...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SAhaBatKu Berkata :